Edukasi COVID-19 di Pesantren

  • Home / Pesantren / Edukasi COVID-19 di…
Edukasi COVID-19 di Pesantren

Edukasi COVID-19 di Pesantren

Pada Bulan Februari hingga Maret 2021, Organisasi Impressive Santri mengadakan kegiatan edukasi COVID-19 di Pesantren secara daring yang diikuti oleh lebih dari 20 pondok pesantren di Indonesia. Tercatat pondok pesantren dari Kota Semarang, Bandar Lampung, Banjar, Depok, Brebes, hingga Yogyakarta mendaftarkan diri dalam kegiatan edukasi. Kegiatan bertujuan memberikan pemahaman kepada sumber daya manusia di pondok pesantren, baik santri maupun pengurus, mengenai upaya pencegahan dan penanganan pertama kasus COVID-19 di lingkungan pondok pesantren. Kondisi dan karakteristik institusi pondok pesantren yang unik, khas, dan tidak ditemui di tempat lain, menjadikan institusi ini perlu perhatian khusus dalam pengelolaan pencegahan dan penanganan wabah. Kementerian Agama bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri, melalui SKB 4 Menteri telah mengeluarkan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi (COVID-19) yang mencakup institusi pondok pesantren. Namun kondisi di lapangan yang berbeda beda membuat pedoman tersebut sulit untuk diawasi efektivitas pelaksanaannya. Hingga Oktober 2020 saja, berdasarkan data dari Kementerian Agama, tercatat 27 klaster pondok pesantren di 10 provinsi di Indonesia dengan kasus mencapai 1.400 kasus dan satu kematian pada santri. Fenomena ini kemudian ditangkap oleh organisasi Impressive Santri untuk memberikan edukasi sesuai dengan karakteristik dan ciri khas intitusi agama islam di Indonesia ini. Apalagi kyai dan nyai serta para mustahik senior di pondok pesantren yang masuk kategori lansia menjadi lebih berisiko tertular lewat santri yang terpapar COVID-19.

Edukasi COVID-19 DI Pesantren Tahfidz Darul Quran Istiqomah, Palaihari, Kalsel

Edukasi diawali dengan pemaparan mengenai COVID-19 secara umum, kemudian dilanjutkan dengan upaya preventif yang bisa dilakukan oleh institusi pondok pesantren. Upaya-upaya tersebut dikelompokkan menjadi pencegahan perorangan, pencegahan melalui peningkatan sarana prasarana dan fasilitas, dan pencegahan melalui peraturan pondok yang diperketat. Pencegahan perorangan dipastikan dengan cara 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Sedangkan pencegahan dari segi sarana prasarana antara lain pondok pesantren disarankan menyediakan ruang isolasi mandiri bagi santri yang bergejala, menyediakan air mengalir dan sabun, menyediakan stok vitamin dan menyediakan makanan yang bergizi dan mampu menguatkan imunitas santri. Dari segi peraturan, kami menghimbau pondok pesantren untuk memastikan bahwa status santri negatif COVID-19 saat kembali ke ponpes yang dibuktikan dengan menunjukkan hasil tes COVID-19. Selain itu pondok pesantren dapat membentuk tim satgas COVID-19, menyimpan kontak fasilitas kesehatan terdekat, memastikan tidak ada yang keluar masuk lingkungan pondok pesantren tanpa protokol kesehatan yang ketat (one gate system), membatasi kegiatan kunjungan dari luar, dan mengatur kegiatan santri yang berkaitan dengan fisik dan kebersihan. Misalnya, memperbanyak olahraga dan berjemur, mengatur jadwal piket untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, dan membatasi jam malam santri.

Edukasi COVID-19 di Pesantren Baitul Hikmah, Depok

Melalui kegiatan edukasi yang disampaikan oleh para dokter relawan ini, diharapkan tercipta lingkungan pondok pesantren yang sehat dan bebas COVID-19. Mengakhiri pandemi harus diupayakan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun seluruh komponen masyarakat harus bergerak bersama mengupayakan berakhirnya pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *